Kegiatan pembelajaran di Program Studi S2 Pendidikan Agama Islam (PAI) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon terus menunjukkan dinamika positif seiring dengan komitmennya mengimplementasikan visi keilmuan program studi yang mendorong pendekatan pedagogis yang reflektif dan kontekstual. Visi ini tidak hanya menjadi panduan normatif, tetapi telah mengakar dalam proses pembelajaran sehari-hari.
Para dosen di S2 PAI UIN Siber Syekh Nurjati tidak lagi sekadar menjadi penyampai materi. Mereka mengambil peran sebagai fasilitator yang aktif mengajak mahasiswa berpikir kritis terhadap realitas sosial keagamaan yang berkembang, baik di tingkat lokal maupun global. Dalam setiap perkuliahan, mahasiswa didorong untuk menganalisis berbagai persoalan pendidikan Islam kontemporer melalui perspektif multidisipliner, sehingga pemahaman mereka terhadap konsep-konsep keilmuan tidak terlepas dari konteks nyata yang melingkupinya.
Strategi pembelajaran kolaboratif, berbasis proyek, serta studi kasus lapangan menjadi pendekatan utama yang diterapkan untuk menghidupkan kelas dan membumikan nilai-nilai visi keilmuan. Mahasiswa secara aktif dilibatkan dalam merancang dan menjalankan proyek penelitian mini, diskusi kelompok tematik, serta presentasi kritis terhadap isu-isu pendidikan Islam yang terjadi di masyarakat.
“Pendekatan ini membantu kami menghubungkan teori dengan praktik secara lebih nyata. Kami tidak hanya belajar dari buku, tetapi juga dari realitas sekitar,” ungkap salah satu mahasiswa semester dua.
Kepala Program Studi S2 PAI menegaskan bahwa model pembelajaran ini menjadi bagian dari upaya menjadikan lulusan tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga peka terhadap dinamika sosial-keagamaan di masyarakat. “Kami ingin menghasilkan pendidik dan peneliti yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mampu memberi kontribusi nyata dalam menghadapi tantangan pendidikan Islam di era global,” jelasnya.
Dengan semangat reflektif dan kontekstual, pembelajaran di S2 PAI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menjadi ruang transformasi intelektual sekaligus pembentukan kepekaan sosial bagi para mahasiswa yang kelak akan menjadi pemimpin pendidikan Islam yang transformatif.
